Senin, 20 Desember 2010

Evaluasi terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial PT. Caltex: studi kasus terhadap peningkatan pendidikan masyarakat di Kabupaten Bengkalis.

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebuah ide bahwa perusahaan harus memiliki tanggung jawab tertentu terhadap masyarakat. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan ini telah mengalami pergeseran dari arti yang sempit (Shareholders) kepada arti yang lebih luas (Stakeholders), dimana suatu perusahaan tidak lagi dapat mengabaikan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Kabupaten Bengkalis merupakan daerah yang memiliki potensi minyak terbesar di daerah Riau, yaitu terletak di Duri Kecamatan Mandau. Namun kondisi daerah yang kaya ini berbanding terbalik dengan kondisi kehidupan masyarakat yang terbelakang dalam pendidikan dan miskin dalam kehidupannya. Tingkat kesejahteraan rata-rata penduduk di Bengkalis relatif lebih rendah dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Propinsi Riau. Siapa sangka, ternyata Riau pernah menempati urutan kedua setelah Timor-Timur sebagai daerah paling miskin di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, untuk memberikan deskriptif/gambaran tentang tanggung jawab sosial perusahaan PT. Caltex. Dalam penelitian ini, PT. Caltex mengemban tanggung jawab sosial perusahaan yang merupakan wujud keperdulian PT. Caltex terhadap kehidupan masyarakat sebagai timbal balik dari hasil yang telah didapatkan oleh PT. Caltex di Kabupaten Bengkalis. Dengan tanggung jawab sosial tersebut yang diwujudkan rnelalui program pengembangan masyarakat dan pemberian bantuan, khususnya di bidang pendidikan diharapkan PT. Caltex dapat meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Bengkalis. Melalui peningkatan di bidang pendidikan diharapkan masyarakat menjadi lebih produktif sehingga dapat bersaing dalam meraih lapangan pekerjaan yang pada akhirnya diharapkan masyarakat mampu memperbaild kesejahteraan hidupnya. Dengan keberadaan PT. Caltex di Kabupaten Bengkalis memunculkan pertanyaan mengenai : sejauh mana tanggung jawab sosial PT. Caltex terhadap masyarakat di Kabupaten Bengkalis, sejauh mana besarnya pengalokasian dana yang ditujukan untuk program tanggung jawab sosial PT. Caltex, serta sejauh mana penentuan lokasi dan sasaran program bantuan PT. Caltex dapat bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Bengkalis. Latar belakang dan pertanyaan tersebut mendasari penelitian ini yang bertujuan untuk : (1) tujuan umum, yaitu mengetahui sejauhmana gambaran tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial PT. Caltex melalui peningkatan bidang pendidikan di Kabupaten Bengkalis, (2) tujuan Khusus yaitu ; (a) mengetahui sejauh mana pengalokasian dana yang ditujukan untuk program tanggung jawab sosial PT. Caltex dalam upaya peningkatan bidang pendidikan di Kabupaten Bengkalis, dan (b) mengetahui sejauh mana pelaksanaan program tanggung jawab sosial PT. Caltex di bidang pendidikan yang dilihat dari penentuan lokasi dan sasaran yang dituju. Dalam penelitian ini telah berhasil diidentifikasi dan dideskripsikan berbagai program tanggung jawab sosial PT. Caltex. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial PT. Caltex sebagai wujud keperdulian perusahaan kepada kehidupan masyarakat masih sangat kecil. Sampai dengan tahun 2000 program tanggung jawab sosial PT. Caltex di bidang pendidikan yang diwujudkan dengan pemberian bantuan baru hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat di Kabupaten Bengkalis. Dengan demikian keberadaan PT. Caltex yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan ternyata tidak dapat diharapkan. Sebagian besar daerah di Kabupaten masih banyak kekurangan fasilitas gedung sekolah yang menyebabkan daya tampung sekolah terhadap anak-anak usia sekolah sangat terbatas sehingga menyebabkan banyak anak usia sekolah tidak dapat bersekolah. Sampai sejauh mana tanggung jawab sosial PT. Caltex terhadap peningkatan pendidikan di kabupaten Bengkalis dapat dilihat sebagai berikut : (1) pengalokasian dana yang ditujukan untuk program tanggung jawab sosial PT. Caltex, hasil penelitian menunjukkan bahwa dana yang dialokasikan untuk program tanggung jawab sosial PT. Caltex masih sangat kecil tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat PT. Caltex dari daerah Bengkalis ; (2) Lokasi dan sasaran bantuan PT. Caltex, hasil penelitian menunjukkan bahwa program bantuan PT. Caltex sebagai wujud tanggung jawab perusahaan hanya terfokus pada daerah Mandau yang merupakan daerah operasi lapangan minyak Caltex, sedangkan kalau dilihat dari lamanya PT. Caltex beroperasi dan besarnya hasil yang didapat dan daerah Bengkalis seharusnya program tanggung jawab sosial PT. Caltex tidak lagi hanya pada daerah Kecamatan Mandau tetapi sudah lingkup Kabupaten Bengkalis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial PT. Caltex sebagai wujud keperdulian perusahaan terhadap masyarakat masih sangat kecil, tidak sebanding dengan penghasilan yang diperoleh PT. Caltex dari daerah Bengkalis. Oleh karena itulah saran penelitian ini yang ditujukan kepada PT. Caltex agar lebih meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaannya kepada masyarakat baik dari peningkatan alokasi dana maupun penentuan sasaran yang lebih melihat pada masyarakat yang lebih membutuhkan.

A. ANALISIS MENGENAI PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Penelitian ini merupakan studi kasus pada unit PT. PG Krebet Baru Bululawang dengan judul “Analisis Mengenai Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Pelaporannya”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan selama tahun 2000 dan 2001, perlakuan akuntansi atas biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan tanggung sosial, serta bagaimana perusahaan melaporkan tanggung jawab sosialnya kepada pihak-pihak pemakai informasi keuangan.

Dalam melakukan analisa terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, penulis membandingkan biaya-biaya sosial selama tahun 2000 dengan biaya-biaya sosial selama tahun 2001; untuk menganalisa terhadap perlakuan atas biaya-biaya sehubungan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial, penulis menggunakan teori-teori yang ada mengenai akuntansi biaya serta Standar Akuntansi Keuangan sebagai pedoman perlakuan akuntansi atas biaya sosial; dan untuk menganalisa pelaporan atas pertanggung jawab sosial, penulis menggunakan teori tentang akuntansi sosial.

Hasil analisis terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan selama tahun 2000 dan 2001, mengalami peningkatan sebesar 5,2% yaitu Rp.7.859.770.559,67 di tahun 2000 menjadi Rp. 8.265.969.125,05 di tahun 2001. Hasil analisis terhadap perlakuan akuntansi atas biaya-biaya sosial, perusahaan memperlakukan semua biaya sosial kecuali biaya pengadaan sarana dan prasarana sosial sebagai biaya produksi, sedangkan biaya pengadaan sarana dan prasarana sosial dikapitalisasikan untuk diakui sebagai aktiva perusahaan. Sedangkan hasil analisis terhadap pelaporan pertanggung jawaban sosial, perusahaan selama ini tidak pernah melaporkan tanggung jawab sosialnya secara eksplisit dalam laporan keuangan.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, apabila perusahaan tidak memperlakukan semua biaya sosial sebagai komponen biaya produksi, maka biaya produksi perusahaan akan berkurang sebesar Rp. 4.467.664.574,14 untuk tahun 2000 dan Rp. 4.726.142.636,36 untuk tahun 2001, dan biaya administrasi dan umum akan meningkat sebesar penurunan biaya produksi untuk kedua tahun tersebut; Sedangkan format pelaporan pertanggung jawaban sosial perusahaan yang sesuai adalah Outlays Cost Approach.

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan bahwa sebaiknya perusahaan merubah kebijakannya dalam memperlakukan biaya-biaya sosialnya,serta hendaknya perusahaan mulai mempertimbangkan untuk melaporkan pertanggung jawaban sosialnya dalam laporan tambahan, sepanjang hal tersebut dapat dilakukan

Deskripsi Alternatif :

Penelitian ini merupakan studi kasus pada unit PT. PG Krebet Baru Bululawang dengan judul “Analisis Mengenai Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Pelaporannya”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan selama tahun 2000 dan 2001, perlakuan akuntansi atas biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan tanggung sosial, serta bagaimana perusahaan melaporkan tanggung jawab sosialnya kepada pihak-pihak pemakai informasi keuangan.

Dalam melakukan analisa terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, penulis membandingkan biaya-biaya sosial selama tahun 2000 dengan biaya-biaya sosial selama tahun 2001; untuk menganalisa terhadap perlakuan atas biaya-biaya sehubungan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial, penulis menggunakan teori-teori yang ada mengenai akuntansi biaya serta Standar Akuntansi Keuangan sebagai pedoman perlakuan akuntansi atas biaya sosial; dan untuk menganalisa pelaporan atas pertanggung jawab sosial, penulis menggunakan teori tentang akuntansi sosial.

Hasil analisis terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan selama tahun 2000 dan 2001, mengalami peningkatan sebesar 5,2% yaitu Rp.7.859.770.559,67 di tahun 2000 menjadi Rp. 8.265.969.125,05 di tahun 2001. Hasil analisis terhadap perlakuan akuntansi atas biaya-biaya sosial, perusahaan memperlakukan semua biaya sosial kecuali biaya pengadaan sarana dan prasarana sosial sebagai biaya produksi, sedangkan biaya pengadaan sarana dan prasarana sosial dikapitalisasikan untuk diakui sebagai aktiva perusahaan. Sedangkan hasil analisis terhadap pelaporan pertanggung jawaban sosial, perusahaan selama ini tidak pernah melaporkan tanggung jawab sosialnya secara eksplisit dalam laporan keuangan.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, apabila perusahaan tidak memperlakukan semua biaya sosial sebagai komponen biaya produksi, maka biaya produksi perusahaan akan berkurang sebesar Rp. 4.467.664.574,14 untuk tahun 2000 dan Rp. 4.726.142.636,36 untuk tahun 2001, dan biaya administrasi dan umum akan meningkat sebesar penurunan biaya produksi untuk kedua tahun tersebut; Sedangkan format pelaporan pertanggung jawaban sosial perusahaan yang sesuai adalah Outlays Cost Approach.

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan bahwa sebaiknya perusahaan merubah kebijakannya dalam memperlakukan biaya-biaya sosialnya,serta hendaknya perusahaan mulai mempertimbangkan untuk melaporkan pertanggung jawaban sosialnya dalam laporan tambahan, sepanjang hal tersebut dapat dilakukan

sumber: google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar